Rabu, 31 Oktober 2007

pErsebAraN sUku BuGis Di NusAntAra

seramai tiga juta, mendiami hampir kesemua kawasan di Sulawesi Selatan. Penaklukan Belanda pada Orang Bugis berasal dari kepulauan Sulawesi di Indonesia, dan kini dengan populasi kurun ke-17 menyebabkan sebahagian daripada mereka berpindah dan kini telah bercampur dengan suku lain di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Semenanjung Malaysia dan Sabah.

Etnik Bugis cukup terkenal di dalam bidang maritim di Kepulauan Melayu dan di dalam bidang ekonomi. Mereka juga terkenal sebagai pahlawan yang berani, lanun yang digeruni dan pedagang yang berjaya. Pusat tumpuan utama bagi kebudayaan dan ekonomi etnik ini adalah Ujung Pandang atau dikenali sebagai Makassar. Orang Bugis juga merupakan penganut agama Islam.

SEJARAH ORANG BUGIS

Sejarah orang bugis

Kerajaan pertama Bugis mengikut La Galigo ialah Wewang Nriwuk, Luwuk dan Tompoktikka. Luwuk mendapat kedudukan istimewa kerana ianya dianggap sebagai ketua Bugis. Walaubagaimanapun, pada abad ke 15, berlakunya perubahan didalam sosio-politik, ekonomi dan agama disebabkan berlakunya migrasi penduduk dari persisiran pantai hingga ke tengah hutan belantara membuka penempatan baru. Didalam bidang ekonomi, penanaman padi sawah, pembuatan besi dan penggunaan kuda diperkenalkan. Dari segi agama, adat membakar mayat di sesetengah tempat mula diamalkan. Pada akhir abad ke 15, munculnya beberapa kerajaan baru menentang kerajaan Luwuk. Antaranya ialah Gowa (Makassar), Bone dan Wajo'. Kematian Dewaraja, seorang raja Luwuk, menyebabkan perebutan dinasti untuk memerintah Tana Ugi. Gowa bersekutu dengan Bone menawan Luwuk dan sekaligus mempunyai pengaruh yang besar ke atas Sulawesi Selatan.

TENTANG WAKTU DALAM HIDUPKU

Kenapa? Sebuah kata tanya yang belum Aku temukan jawabannya. Di atas bukit pernah Aku tanyakan tetapi hanya angin yang membisikkan derita. Di tepi lautan pernah ku lontarkan pula kata tanya Kenapa, meskipun deru ombak mampu membasahi peluhku.

Di mana lagi Aku harus bertanya Kenapa dan pada siapa ku bertanya. Siapapun yang Aku tanya pasti hanya menggelengkan kepala sambil berkata "Aku pun tak pernah bertemu dengan Kenapa". Sadarku pada aliran sungai dengan gemericik air yang jernih di bawah kaki gunung. Aku berusaha menyadap pembicaraan dua antara Kau dan Waktu. Suara itu pelan sampai Aku berusaha merangkai kata-kata hasil sadapanku. Aku menemukan kata bahagia, cerita, dan keyakinan. Semakin pusing kepalaku, belum terjawab juga sampai detik ini.

Bahagia, cerita, dan keyakinan. Kata yang hilang itu akibat sunyinya malam dengan lampu-lampu merkuri yang malam belum turun hujan saat itu. Sebelum bertanya dengan orang lain, Aku mencoba bertanya pada diriku. Jawaban itu selalu (...) dan memang itu dari diriku. Tak berbentuk, tak berasa, dan sungguh absurd. Jawabanku memang bukan jawaban yang baik. Mungkin Kau bisa menjawabnya atau mungkin Waktu yang akan menjawab. Aku tahu antara Kau dan Waktu sangat dekat hubungannya.

Ataukah Aku tidak akan pernah menemukan jawaban itu sampai tidur yang panjang. Kau mencoba berpikir untuk menjawabnya. Kenapa yang belum terjawab dan Waktu semakin merintih. Kau jawab dengan awalan, Aku, dan berakhir tetapi itu bukan sebuah jawaban yang baik. Jawaban yang kedua pun juga tidak cukup adil yaitu aku lebih baik mencintai diriku sendiri. Kau pun tak bisa menjawabnya lagi. Pertanyaan yang sama yaitu Kenapa akan dicoba dijawab oleh Waktu. Perlahan-lahan Waktu mencoba berlari untuk mengejar bintang yang ada di langit untuk mencari jawaban.

Waktu yang masih pucat dengan anemia yang secara tiba-tiba. Anemia akibat dilema yang menyerang sebagian otak kiriku. Tolonglah pada Waktu untuk Aku memohon dari pertanyaan Kenapa. Waktu yang pernah sayang dan cinta, yang pernah mengisi cerita lalu, yang pernah memperhatikan nurani, dan yang pernah ada di antara mereka serta mereka yang pernah menghianati Waktu. Mungkinkah Waktu untuk melampiaskan itu hanya padaku. Kenapa? Kata tanya yang belum Aku temukan jawabannya.

Salahkah Aku bertanya terus tentang Kenapa pada Aku, Kau, dan Waktu? Sampai lelah merasakan cinta yang sesungguhnya pada alam bawah sadar. Kata tanya Kenapa yang selama ini Aku pikirkan, mungkin hanya tanya yang tak terjawab. Kau pun akan mengeluh sampai pada saatnya Kau akan tahu bahwa di antara mereka yang telah menghianatimu ada Aku yang bukan bagian dari mereka. Tetapi Aku mendapatkan hal yang sama dengan mereka yaitu sikap yang tidak manis oleh Waktu. Seandainya Waktu bisa bersikap manis, saling mengerti, dan saling memiliki. Aku sangat mencintai Waktu dan Kau.

Minggu, 07 Oktober 2007

anak sinjai yang di landa cinta


gambar disamping ini adalah gambar wanita yang sangat aku kagumi, dan sangat aku cintai....!!! ia telah mengajariku untuk berubah, ia merupakan sosok wanita yang menurut saya sangat sempurna !!! aku akan selalu mengigat jasa-jasamu, pengorbananmu yang telah engkau berikan kepadaku,, walaupun sekarang engkau jauh di mataku tetapi kau akan tetap dekat di hatiku...... Irma ...!!! aku sangat mencintaimu, menyangimu ..... muachh

Sabtu, 06 Oktober 2007

sang buginese


suku Bugis !!!! yahh..... mungkin semua orang indonesia tau... kalau suku bugis adalah orang yang paling dikenal dengan orang pengelana..... !! suku bugis dapat ditemukan di seluruh nusantara indonesia,, khususnya di pesisir pantai..... dimana ada perkampungan di situ pasti ada satu atau dua kepala rumah tangga yang berketurunan orang bugis... orang bugis juga dikenal sabagai nelayan tangguh,, karena dulu nenek moyangnya telah membuat sejarah,, sejarah itu di ceritakan melalui perahu pinisi ( perahu orang bugis ) yang berhasil mengarungi samudra dan pernah berlabu dibeberapa benua di dunia ini temasuk afrika, na karena orang bugis pernah berlabu di afrika , jadi jangan heran kalau di afrika itu ada perkampungan orang bugis